Jumat, 31 Januari 2014

Ketika Dihantui Masalah Keputihan

Walaupun sering dianggap masalah biasa, karena kerap terjadi pada banyak wanita, namun beberapa wanita mengaku mengalami hal yang serius seiring dengan masalah keputihan yang dialaminya. Beberapa wanita juga kerap merasa takut, maalah keputihan yang dialami mengakibatkan gangguan pada kesuburan, yang mengakibatkan sulit untuk memiliki keturunan.
Sebenarnya, sejauh apakah masalah keputihan membahayakan wanita? Sebenarnya, vagina wanita sendiri memang selalu memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau dan tidak berwarna. Cairan vagina ini juga diproduksi secara berlebihan. Tidak ada permasalahan dengan produksi cairan ini, karena cairan ini bermanfaat untuk melindungi dinding vagina dari gesekan, terutama saat melakukan hubungan seks.

Infeksi Bakteri pencetus Masalah keputihan

Cairan vagina ini bisa dibedakan dari keputihan. Keputihan sendiri merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan biasanya disebabkan oleh infeksi. Beberapa keputihan memberikan sensari rasa gatal, dan ada yang sedikit rasa perih, di sekitar bibir vagina bagian luar. Di duga, bakteri, jamur dan parasit sebagai penyebab masalah keputihan. Trichomonas vaginalis, disebut sebagai salah satu mikroorganisme yang banyak menimbulkan masalah keputihan pada wanita.
Keputihan yang dibiarkan terlalu lama, berdampak buruk pada kesehatan saluran vagina dan saluran kencing. Biasanya efek yang mungkin bisa dirasakan langsung saat ada masalah keputihan adalah, buang air kecil yang tidak tuntas dan terasa perih, bahkan ada beberapa yang merasakan sensasi panas. Hal ini dikarenakan masalah keputihan sudah merambah sampai infeksi yang cukup parah.
Ada banyak sekali pencetus keputihan. Beberapa pakar kesehatan, mengatakan penggunaan cairan pembersih vagina yang berlebihan menjadi salah satu faktor pencetus. Hal ini tidak disarankan mengingat dalam vagina sendiri sudah terdapat mekanisme pertahanan tubuh, yaitu berupa bakteri yang menjaga kadar keasaman pH vagina. Pada keadaan normal angka keasaman vagina berkisar 3,8-4,2. Bila angka ini tetap diperthankan, artinya ekosistem dalam vagina sudah dalam keadaan seimbang. Hal ini menguntungkan, karena kemungkinan bakteri patogen untuk mengganggu semakin kecil, sehingga masalah keputihan bisa dihindari.

Pada keadaan yang buruk, dimana pH tidak berada di rentan tersebut, maka bakteri yang melindungi vagina akan sulit melawan bakteri patogen. Beberapa sumber menyebutkan sebuah hasil penelitian, dimana 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali seumur hidupnya. Dan, sebanyak 45% nya akan mengalami 2 kali atau lebih.

Disamping penggunaan cairan vagina yang berlebihan, keadaan vagina yang kurang bersih juga menjadi pemicu. Misalnya, jarang mengganti pembalut saat mentruasi, tidak membersihkan vagina usai BAK, atau membersihkan vagina dengan cara yang tidak tepat, misalnya menyiram dari bagian belakang ke bagian depan. Penggunaan celana dalam dari bahan yang kurang menyerap juga bisa menjadi pemicu masalah keputihan.

Wanita Malu Berkonsultasi Mengenai Masalah keputihan

Keputihan bisa menyebabkan masalah hormonal, radang pada saluran urin, radang pada rahim, kemandulan dan keganasan
Selain dianggap hal yang biasa, pada wanita dengan masalah keputihan yang berat juga biasanya malu untuk berkonsultasi. Hal ini yang mengakibatkan munculnya masalah baru. Bakteri patogen yang terlalu lama tanpa perawatan, bisa mengakibatkan infeksi serius, radang, gangguan hormonal, kemandulan, kanker dan pada wanita hamil bisa mengakibatkan bayi lahir prematur.
Pada pengobatan konvensional, penggunaan antibiotik lazim digunakan. Dan hal ini selayaknya bisa dicegah, jika keputihan disadari lebih awal. Banyak cara untuk mencegah keputihan secara alami. Disamping dengan tetap menjaga kebersihan area vagina dari bahaya bakteri patogen, menjaga makanan sehat juga sangat dianjurkan.

Pola Makan Seimbang dan Bebas Stress
Diet gula dan bebas stress adalah solusi masalah keputihan
Dua hal ini dianggap sebagai cara untuk menyelesaikan masalah keputihan, atau mencegah munculnya keputihan. Kadar gula yang tinggi pada makanan dan minuman harus dihindari bagi wanita dengan masalah keputihan. Gula atau rasa manis, dianggap sebagai media yang subur bagi perkembangan bakteri. Beberapa ahli gizi, juga menyarankan untuk membatasi konsumsi madu. Disamping itu, minuman beralkohol juga harus dihindari.

Pada beberapa kasus berat, saran ahli kesehatan juga membatasi mengkonsumsi kopi dan teh yang terlalu sering, termasuk juga konsumsi makanan yang banyak mengandung asam cuka. Untuk mengatasi masalah keputihan, konsumsi yougurt ataupun suplemen probiotik sangat dianjurkan, untuk meningkatkan kadar bakteri baik dalam tubuh. Disamping itu, perlu diperhatikan juga jumlah asupan air minum yang masuk ke dalam tubuh. Usahakan untuk meminum 8 gelas air putih per hari, dan mengkonsumsi buah-buahan segar. Konon, mengkonsumsi juice delima dengan campuran kunyit bisa menjadi solusi masalah keputihan anda.

Setelah makanan, perbaiki gaya hidup lainnya, seperti menghindari stress. Stress akan sangat berpengaruh pada keadaan hormonal wanita, yang secara tidak langsung memberikan peran juga pada masalah-masalah seputar seks dan organ intim wanita.

 Terimakasih telah membaca "Ketika Dihantui Masalah Keputihan".
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar